Saturday, October 17, 2015

PHSL













PHSL
( PEMUPUKKAN HARA SPESIFIK LOKASI )

 PHSL merupakan perangkat panduan berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu petani padi meningkatkan hasil panen dan pendapatan mereka dengan menerapkan pemupukan dalam jumlah dan waktu yang tepat. PHSL memuat pertanyaan sederhana tentang kondisi sawah petani yang dapa mereka jawab dengan mudah, baik dengan bantuan penyuluh maupun tidak. Berdasarkan awaban petani atas pertanyaan tersebut, anjuran pemupukan setempat dapat mereka peroleh dalam bentuk SMS atau bahan tercetak


PHSL bisa diakses melalui 3 cara, antara lain : 
  1.  Menggunakan akses internet, PHSL tersedia dalam bentuk web application. Alamat untuk mengakses PHSL WEB adalah http://webapps.irri.org/nm/id/. Di sini tersedia berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah. Bahasa yang tersedia antara lain, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Bali dan Bahasa Bugis
  2. Menggunakan android. Cara ini cocok untuk penyuluh yang mewawancarai petani padi tanpa akses ke internet. Setelah wawancara, informasi dari petani tersimpan dalam Smartphone. Setelah ada akses ke internet, anjuran pemupukan dapat langsung dikirim melalui SMS ke hape petani. Segera Tersedia!!
  3. Menggunakan HP biasa. Yang kami sebut PHSL HAPE. Saat ini kami masih berusaha mendapatkan nomor HP bebas pulsa dari pemerintah dan provider telekomunikasi, sehingga mereka yang memanfaatkan teknologi PHSL ini tidak terbebani dengan pulsa. Kami telah membuat prototype dari PHSL HAPE ini. Prototype ini kami buat menggunakan website dan bisa di akses melalui alamat http://webapps.irri.org/nm/idmobile
Kapan Perlu Rekomendasi PHSL?
Program PHSL memperhitungkan setiap jawaban yang diberikan oleh petani atas pertanyaan yang diajukan guna menghasilkan petunjuk atau rekomendasi pemupukan. Tingkat kesuburan lahan petani bisa berbeda-beda antar petani satu dengan yang lainnya. Bahkan petakan sawah yang letaknya berdampingan sekalipun bisa saja memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Sehingga seorang petani yang memiliki dua atau lebih petak sawah tidak bisa menerapkan cara pemupukan yang sama untuk setiap petak sawah mereka.

Oleh sebab itu, dalam menjawab pertanyaan PHSL, pastikan bahwa jawaban petani sudah benar sesuai kondisi lahan masing-masing. Selain itu diperlukan juga waktu yang tepat dalam menjawab pertanyaan PHSL agar rekomendasi yang dihasilkan juga tepat. Lalu kapan waktu yang tepat tersebut?

Waktu yang tepat untuk mendapatkan rekomendasi PHSL baik Web, HAPE dan Android adalah pada saat setelah panen dan akan atau sedang mempersiapkan lahan sawah untuk ditanami kembali. Kenapa? Dalam daftar pertanyaan PHSL, ada 2 pertanyaan yang membutuhkan data panen terbaru yaitu:
- Hasil GKP pada musim yang lalu
- Cara merontok padi pada musim yang lalu


Tentunya hasil GKP yang dimaksud pada pertanyaan diatas adalah hasil yang diperoleh pada kondisi pertanaman normal tanpa adanya gangguan hama, penyakit, kebanjiran atau kekeringan. Sawah dengan luas yang sama ditanami varietas yang sama dan dengan teknik budidaya yang sama, bisa saja hasilnya berbeda. Karena ada kemungkinan unsur hara yang terkandung ditanah berbeda akibat faktor kondisi lingkungan atau bisa juga dipengaruhi oleh kandungan hara pada air irigasi.

Dari jawaban hasil GKP yang dicapai dan cara merontok padi, PHSL dapat memperkirakan tingkat kesuburan dan kandungan hara yang tertinggal di dalam tanah.  Dari perkiraan tersebut, diketahui unsur hara apa saja yang perlu diberikan pada tanaman padi selama masa pertumbuhannya. Jika petani belum panen, kemungkinan petani akan memasukkan data pada tahun-tahun sebelumnya yang mengakibatkan perhitungan  kandungan hara serta rekomendasi jumlah pupuk yang harus ditambahkan menjadi kurang tepat.

Informasi yang diperlukan untuk mendapatkan rekomendasi PHSL
 
 PHSL ada setelah dilakukannya kerjasama penelitian mengenai padi sawah sejak tahun 1995 oleh 5 lembaga di 5 negara penghasil beras di Asia. Kelima negara tersebut adalah India, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina. PHSL merupakan teknologi tepat guna yang memberikan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi untuk membantu petani terutama petani kecil.

Dalam program PHSL baik Web, HAPE maupun Android, terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh petani sesuai kondisi spesifik lahan mereka. PHSL memperhitungkan kandungan hara dalam tanah berdasarkan informasi atau jawaban yang diberikan oleh petani untuk menghasilkan rekomendasi pemupukan yang diperlukan bagi sawah tersebut. 

Beberapa informasi yang diperlukan antara lain luas lahan, musim tanam, cara tanam, cara panen/merontok padi, hasil panen, ketersediaan air irigasi, penggunaan pupuk organik dan sebagainya. Kenapa informasi tersebut yang diperlukan?
Kami akan memberikan penjelasan dari salah satu pertanyaan yaitu bagaimana cara merontok padi pada musim sebelumnya.

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan estimasi jumlah jerami yang tertinggal di sawah sebelum lahan diolah untuk tanam selanjutnya. Pilihannya adalah merontok padi dengan cara digebot/ dibanting yang artinya tanaman dipotong bawah/pendek (jumlah jerami yang tersisa sedikit) atau ditresher yang artinya tanaman dipotong atas. Seperti yang kita ketahui bahwa jerami mengandung unsur hara terutama unsur K yang cukup tinggi. Sehingga dengan mengetahui informasi cara merontok padi, PHSL dapat memperkirakan berapa jumlah unsur hara yang terkandung dalam tanah dan berapa yang harus ditambahkan melalui penggunaan pupuk kimia.

Dari Berbagai Sumber


No comments:

Post a Comment