Sunday, December 15, 2013

TeknoTan: Memilih Lokasi Penanaman Cabai Dan Memilih Varietas Yang Tahan Di Musim Hujan


Lokasi penanaman merupakan unsur penting dan strategis dalam menentukan kesuksesan usaha bertanam cabai di musim hujan. Belum tentu lokasi penanaman yang dianggap balk dapat diusahakan untuk bertanam cabal di musim hujan.

Hindari Lokasi Bekas Lahan Tanaman Solanaceae
Lokasi dipilihkan bekas pertanaman padi atau setidak-tidaknya bukan bekas lahan cabai atau bukan bekas tanaman famili Solanaceae (tomat, kentang, terung, dan sebagainya). Lahan bekas tanaman kedelai, kacang hijau, buncis, jagung, kuhis bunga, setnangka, dan sebagainya dapat digunakan untuk bertanam cabai di musim hujan. Letak lahan yang akan diusahakan sebaiknya juga jauh dari tanaman cabai, terung, atau tomat karena hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai tersebut akan berpindah ke tanaman lain yang masih muda.
Varietas cabai (lokal maupun hibrida) yang mampu bertahan baik di musim hujan sangat sedikit. Oleh karena itu, pengenalan sifat suatu varietas, terutama kepekaan terhadap hama dan penyakit, akan memudahkan penentuan varietas yang akan ditanam.
Kenali Sifat Varietas Lokal Pilihan
Varietas lokal (non-hibrida) yang mampu beradaptasi di musim hujan adalah cabai besar tit super LV, dan cabai keriting lokal.
1. Tit super LV
Tit super LV merupakan cabai besar dataran rendah yang cocok ditanam sepanjang musim, terutama di musim hujan. Pertumbuhan vegetatif tanaman kuat, batang utama memiliki cabang lateral sedikit sehingga cabang utama tumbuh tegak dan tinggi. Tajuk tanaman kompak, daun berwarna hijau, kurang berlilin dan berukuran sedang. Buah berwarna merah tua pada saat matang, panjang buah 12-14 cm dengan diameter 1,5 cm. Umur panen 90 hari setelah semai dengan potensi hasil 20 ton per hektar.
2. Keriting lokal 
Banyak varietas cabai keriting lokal Indonesia yang tahan terhadap hujan. Hal ini karena varietas ini telah diturunkan secara turun-temurun sehingga sangat sesuai untuk daerah lokal penanaman. Varietas keriting lokal yang tahan terhadap hujan misalnya keriting lokal kudus, rembang, lampung, sumatera barat, garut, karo, dan sebagainya. Selain cabai lokal daerah, ada cabai keriting lokal yang telah diseleksi perusahaan benih misalnya laris (East West Seed), cemeti (Chia-Thai Seed), select keriting (Selektani), tampar (Sang Hyang Seri), andal, prima, dan sebagainya.
a. Laris
Varietas ini dapat ditanam pada ketinggian 0-700 m dpl. Kese-ragaman tanaman tinggi, batang tegak, besar, dan kuat dengan per-cabangan banyak. Panjang buah 16-18 cm dengan warna buah merah mengilap pada waktu masak. Rasanya sangat pedas dengan produksi buah mencapai 15-18 ton per hektar.
b. Cemeti
Varietas cemeti merupakan cabai keriting seleksi dari cabai keriting lokal yang banyak ditanam di Indonesia. Varietas ini mempunyai ketahanan penyakit yang sangat baik dan sangat sesuai untuk ditanam di musim hujan. Bentuk buah kecil, panjang, dan keriting. Warna buah merah cerah pada saat masak dengan rasa buah yang sangat pedas. Panen perdana dapat dilakukan pada 75-85 HST dengan potensi hasil cukup tinggi sekitar 16-18 ton/ha.
Kenali Sifat Varietas Hibrida Pilihan
Beberapa varietas cabai hibrida seperti long chili, amando, hot chili tidak tahan digempur hujan terus-menerus. Sangat sedikit varietas cabai hibrida yang mampu bertahan ditanam di musim hujan karena umumnya bukan berasal dan Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran bila varietas-varietas yang tahan musim hujan adalah varietas hibrida yang pembenihannya dikembangkan di Indonesia atau paling tidak salah satu induknya berasal dari Indonesia.
1. Hot beauty (457)
Cabai ini dikenal lebih toleran terhadap serangan penyakit di musim hujan dibandingkan dengan varietas lainnya. Bagimanapun hot beauty bukan asli dari Indonesia sehingga meskipun agak tahan hujan bukan berarti tidak memerlukan perawatan yang ekstra teliti.
Pertumbuhan tanaman varietas hot beauty subur, ukuran daunnya sedang. Pembentukan buah terus-menerus sehingga masa panen lebih lama. Panjang buah rata-rata 13 cm, diameter buah rata-rata 1,4 cm, berat buah rata-rata 7,5 g. Cabai hot beauty mulai dipanen pada umur 75 HST (dataran rendah) dan 90-100 HST (dataran tinggi). Varietas hot beauty agak tahan serangan penyakit dan rasanya cukup pedas.
2. Hybrid TM-999
Pertumbuhan tanaman sangat kuat dan tanaman menjadi tinggi. Cabai keriting hibrida dari Hungnong Korea ini secara sepintas tidak berbeda dengan cabai-cabai keriting lokal Indonesia. Tanaman terus-menerus berbunga sehingga dapat dipanen dalam jangka waktu cukup lama. Ukuran buah 12,5 cm x 0,8 cm dengan berat buah 5-6 g. Umur panen cabai ini agak terlambat. Panenan pertama pada umur 90 HST di dataran rendah dan 105 HST di dataran tinggi. Cabai keriting hibrida ini pedas sekali dan cocok untuk digiling maupun dikeringkan. Hasil per tanaman berkisar antara 0,81,2 kg.
3. Maraton
Varietas maraton cocok ditanam di dataran rendah sampai dataran menengah (0-800 m dpl). Tanaman tegak dan kokoh, serta memiliki tajuk yang lebat dan kompak. Varietas ini mempunyai kemurnian genetis yang tinggi. Varietas maraton tahan terhadap serangan penyakit layu Pseudomonas, patek/antraknosa, dan bercak daun bakteri. Varietas maraton sangat cocok ditanam pada akhir musim kemarau atau musim hujan. Berat rata-rata per buah mencapai 12,5-14,3 g. Panen perdana sekitar 70-75 HST dengan hasil 1,0-1,5 kg/tanaman atau sekitar 18-27 ton/ha. Buah tahan dalam penyimpanan dan transportasi jarak jauh.
4. CTH-01
Bentuk buah cabai keriting hibrida ini benar-benar keriting dan dapat merupakan ancaman serius bagi varietas TM-999 karena produktivitasnya sangat tinggi. Cabai ini mulai banyak ditanam petani di daerah Jawa Timur (Pare, Kediri, Malang, Jember) dan Jawa Tengah (Pad, Blora, Kudus, Jepara). Meskipun selama ini pengembangannya masih terbatas di dataran rendah, tetapi cabai CTH-01 mampu berproduksi dan tumbuh baik di dataran menengah hingga dataran tinggi. Cabai CTH-01 sangat cocok untuk konsumsi segar maupun dikeringkan. Produksi per hektar mampu mencapai lebih dari 20 ton.
5. Home flavor
Cabai besar hibrida introduksi dari Known-You Seed ini belum banyak ditemui di pasaran. Tinggi tanaman medium dengan warna daun hijau cerah. Buah berwarna hijau tua pada saat muda dan berubah menjadi merah cerah pada saat masak. Buah lurus memanjang dan ramping dengan panjang rata-rata 16 cm, lebar 1,5 cm dengan berat per buah rata-rata 18 g. Buah sangat pedas dan cocok ditanam di musim hujan.
6. Kunthi
Varietas kunthi buahnya keriting, kulitnya kasar dengan ujung runciog, rasanya pedas, seragam seperti bentuk cabai keriting lokal. Tanaman kokoh, dapat beradaptasi di dataran rendah, menengah, sampai dengan dataran tinggi. Masa panennya panjang sehingga produksi buah tinggi dengan potensi hasil 20 ton per hektar. Kualitas buah yang bagus menyebabkan varietas kunthi dapat dikonsumsi segar dalam bentuk cabai hijau maupun merah serta dapat pula dikeringkan.
7. Taro
Varietas taro mempunyai ukuran buah yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan cabai keriting TM-999. Sosok tanaman besar dan kekar dengan ruas percabangan yang panjang. Tanaman ini mampu berproduksi baik di dataran rendah sampai dengan dataran menengah (sampai 1.000 m dpi). Hasil per tanaman berkisar 0,75-1,2 kg tergantung kondisi terakhir tanaman.
Pustaka
Kiat Bertanam Cabai di Musim Hujan Oleh Final Prajnanta

No comments:

Post a Comment