6. Pembuatan saluran drainase
- Ukuran drainase umumnya lebar 4-5 m dan kedalamannya sekitar 30 cm
- Saluran air berfungsi sebagai pembuangan pada saat hujan banyak dan sebagai saluran air pada saat musim kering.
a. Dosis
Pupuk
- Pupuk organik 5t/ha + 50kg/ha SP-36 + 25 kg/ha ZA
- + 50 kg/ha KCl atau
- Pupuk organik 2 t/ha + 50 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha
- KCl, 25 kg/ha Urea + 25 kg/ha ZA atau
- Pupuk Organik 1 t/ha + 50 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha
- KCl + 50 kg/ha Urea + 25 kg/ha Za
- Dosis pemupukan sangat ditentukan tingkat ketersediaan hara dalam tanah (hasil uji tanah)
b. Cara Pemberian
- Takaran pupuk berbeda untuk setiap jenis tanah, berikan berdasarkan hasil analisis tanah dan sesuai kebutuhan tanaman
- Pupuk organik diberikan secara sebar merata sebelum tanam dan dibenamkan, sedangkan pupuk buatan diberikan dengan cara tugal atau larikan
8. Pemberian Kapur pada
lahan masam
Lahan kering masam sebaiknya menggunakan kapur pertanian (dolomit
atau
kalsit) dengan dosis :
- pH 4,8 – 5,3 Ã 2,0 t/ha
- pH 5,3 – 5,5 Ã 1,0 t/ha
- pH 5,5 – 6,0 Ã 0,5 t/ha
9. Pengairan
- Fase kritis tanaman kedelai terhadap kekeringan mulai pada saat pembentukan bunga hinggapengisian biji (fase reproduktif)
- Pemberian air dilakukan mulai dari fase pertumbuhan hingga pengisisn biji. Frekuensi pemberian air 1 – 4 kali per bulan tergantung dari kondisi iklim dan jenis tanah. Pada jenis tanah berpasir, kedelai di airi 3-4 kali per bulan pada kondisi musim kemarau. Pada tanah yang mengandung bahan organic tinggi cukup 1 – 2 kali per bulan pada kondisi musim kemarau
10. Pengendalian OPT
- Pengendalian hama secara terpadu
- Identifikasi jenis dan penghitungan kepadatan populasi hama (jenis hama dan penyakit)
- Menentukan tingkat kerusakan tanaman (ambang kendali)
Teknik pengendalian :
- Pengendalian hayati (musuh alami)
- Penggunaan varietas tahan
- Secara fisik dan mekanis
- Penggunaan seks feromon
- Penggunaan insektisida nabati
- Penggunaan tanaman perangkap (jagung)
- Penggunaan tanaman refellen (orok-orok)
- Pengendalian penyakit secara terpadu
- Identifikasi jenis penyakit (cendawan, bakteri atau virus)
- Menentukan tingkat kerusakan tanaman
Teknik pengendalian :
- Menggunakan benih sehat
- Pengendalian hayati (musuh alami)
- Penggunaan varietas tahan
- Penggunaan pestisida nabati
- Penggunaan pestisida kimia(fungisida, bakterisida)
http://asevdinatha.blogspot.com/2015/06/ptt-kedelai-bagian-iii.html
No comments:
Post a Comment