Tuesday, November 3, 2015

PESBOT ( Pestisida Botani )


Teknik Pembuatan Pestisida Non Kimia




 
Penggunaan pestisida kimia yang telah dilakukan oleh petani berpuluh-puluh tahun lamanya memberikan dampak yang sangat merugikan, seperti resistennya (kebal)nya beberapa jenis hama, meledaknya hama-hama baru, terjadinya penumpukan bahan kimia di dalam tanah sehingga mencemarkan lingkungan demikian juga residu yang  terkandung dalam hasil panen dan terbunuhnya beberapa jenis musuh alami yang  sebenarnya memberi manfaat untuk mengendalikan hama atau penyakit tertentu pada tanaman.

 
Seiring dengan kerusakan tersebut, kesadaran konsumen akan kesehatan sudah  semakin tinggi. Permintaan produk-produk  non  pestisida  makin  hari  makin  tinggi.  Oleh  karena  itu  adalah  tantangan  bagi  petani  untuk menyediakan produk yang aman bagi kesehatan manusia.
Salah satunya adalah dengan meminimalkan bahkan kalau dapat tidak menggunakan bahan pestisida kimiawi. Akhir-akhir ini pestisida non kimia atau dikenal juga sebagai pestisida nabati atau pestisida organik mulai populer


Jika ditelaah lebih jauh sebenarnya alam telah menyediakan bahan-bahan alami  yang  dapat dimanfaatkan untuk  menanggulangi  serangan  hama dan  penyakit  tanaman.  Namun  pestisida  nabati memiliki  kelebihan  dan kekurangan seperti : cepat mengurai  karena sinar matahari, toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia dan lingkungan serta murah dan mudah dibuat oleh petani.
Kelemahannya antara lain: cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga  aplikasinya harus lebih
sering, daya racunnya rendah karena tidak langsung mematikan bagi serangga, produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku, kurang praktis dan tidak tahan disimpan.
Pestisida nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai: Repelan, yaitu  menolak  kehadiran serangga, sebagai Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot dan sebagai Atraktan yaitu pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga.
Contoh beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati:

1) Untuk Mengendalikan Hama Trips pada Cabai

Bahan:
-Daun sirsak 50 - 1001embar.
-Deterjen/sabun colek 15 gr.
-Air 5 liter.

Cara Membuat:
- Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan 5 liter air.
- Rendam selama 24 jam, saring dengan kain halus.
- Setiap liter larutan dapat diencerkan dengan 10 -15 liter air.
- Aplikasi dengan menyemprotkan larutan pada seluruh bagian tanaman yang ada hamanya.
2) Ramuan untuk Mengendalikan Hama Belalang dan Ulat. Bahan:
- Daun sirsak 50 lembar
- Daun tembakau satu genggam Deterjen/sabun colek 20 gr. Air 20 liter.

Cara membuat
- Daun sirsak dan tembakau ditumbuk halus.

- Tambahkan deterjen/sabun colek aduk dengan 20 liter air.
- Endapkan 24 jam.
- Saring dengan kain halus dan diencerkan dengan 50 - 60 liter air, aplikasi dengan cara disemprotkan.
3) Ramuan untuk Mengendalikan" Hama Wereng Coklat, Penggerek Batang dan Mematoda. Bahan:
- Biji mimba 50 gr.
- Alkohol 10 cc.
- Air 1 liter.

Cara membuat
- Biji mimba ditumbuk halus, aduk dengan 10 cc alkohol.
- Encerkan dengan 1 liter air.
- Endapkan selama 24 jam, kemudian saring.
- Semprotkan pada tanaman.
4) Ramuan untuk Mengendalikan Tikus. Bahan:
- Umbi gadung racun 1 kg.
- Dedak padi 10 kg.
- Tepung ikan 1 ons.
- Kemiri sedikit.
- Air sedikit.

Cara membuat
- Umbi dikupas, dihaluskan.
- Campur semua bahan, tambahkan air.
- Buat pelet.
- Sebarkan pelet di pematang sawah tempat tikus bersarang.
5) Ramuan untuk Mengendalikan Hama Tanaman Bawang Merah. Bahan:
- Daun mimba 1 kg.
- Umbi gadung racun 2 buah.
- Deterjen/sabun colek sedikit.
- Air 20 liter.

Cara membuat
- Daun mimba dan umbi gadung ditumbuk halus.
- Tambahkan deterjen/sabun colek.
- Aduk dengan 20 liter air.
- Endapkan 24 jam.
- Saring, bahan siap disemprotkan pada tanaman.
 








No comments:

Post a Comment