Tuesday, February 13, 2018

PTT KEDELAI (BAG I)



PTT KEDELAI (BAGIAN I)


Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponenteknologi secara partisipatif bersama petani.


Prinsip Utama Penerapan PTT
1. Partisipatif
Petani berperan aktif memilih dan menguji teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat, dan meningkatkan kemampuan melalui proses pembelajaran di Laboratorium Lapangan.

2. Spesifik Lokasi
Memperhatikan kesesuaian teknologi dengan lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi petani setempat.

3. Terpadu
Sumber daya tanaman, tanah, dan air dikelola dengan baik secara terpadu.

4. Sinergis atau Serasi
Pemanfaatan teknologi terbaik, memperhatikan keterkaitan antar komponen teknologi yang saling mendukung.

5. Dinamis

Penerapan teknologi selalu disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan lptek serta kondisi sosial ekonomi setempat.



Pemahaman Masalah dan Peluang

Penerapan PTT kedelai diawali dengan pemahaman masalah dan peluang (PMP) pengembangan sumber daya dan kondisi lingkungan setempat dengan tujuan:
• Mengumpulkan informasi dan menganalisis masalah, kendala dan peluang usahatani kedelai.
• Mengembangkan peluang dalam upaya peningkatan produksi kedelai.
• Mengidentifikasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhanpetani di wilayah setempat.

Tahapan Pelaksanaan
·Tahapan pelaksanaan mencakup dua kegiatan utama yaitu:
1 . Penentuan prioritas masalah secara bersama oleh anggota kelompok tani. Permasalahan setiap petani dikumpulkan, dikelompokkan dan dicarikan alternatif pemecahannya oleh semua peserta PMP.
2. Analisis kebutuhan dan peluang introduksi teknologi atas dasar permasalahan tersebut.

Komponen Teknologi
Komponen teknologi yang diterapkan dalam PTT dikelompokkan ke dalam teknologi dasar dan pil ihan. Komponen teknologi dasar sangat dianjurkan untuk diterapkan di semua areal pertanaman kedelai. Penerapan komponen pilihan disesuaikan dengan kondisi, kemauan, dan kemampuan petani setempat.

Dasar
1. Varietas unggul baru
2. Benih bermutu dan berlabel
3. Pembuatan saluran drainase
4. Pengaturan populasi tanaman
5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) secara terpadu.

Pilihan
1 . Penyiapan lahan
2. Pemupukan sesuai kebutuhan tanaman
3. Pemberian pupuk organik
4. Amelioran pada lahan kering masam
5. Pengairan dan periode kritis
6. Panen dan pascapanen.


Bersambung ke Bagian ke II

Sumber Kementan
Badan Pengembangan dan Penelitian



No comments:

Post a Comment