Kutu Bemisia
Bemisia
tabaci Gennadius
Homoptera:
Aleyrodidae
Bioekologi
Serangga dewasa kutu kebul berwarna
putih dengan sayap jernih, ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Ukuran
tubuhnya berkisar 1-1,5 mm. Serangga dewasa meletakkan telur di permukaan
bawah daun muda. Telur berwarna
kuning terang dan bertangkai seperti kerucut. Stadia telur berlangsung selama 6
hari. Serangga muda (nimfa) yang baru keluar dari telur berwarna putih pucat,
tubuhnya berbentuk bulat telur dan pipih. Hanya instar satu yang kakinya berfungsi,
sedang instar dua dan tiga melekat pada daun selama masa pertumbuhannya. Panjang
tubuh nimfa 0,7 mm. Stadia pupa terbentuk pada permukaan daun bagian bawah. Ada
jenis lain yang lebih besar disebut Aleurodicus dispersus atau kutu putih. Serangga
muda dan dewasa mengisap cairan daun.
Ekskreta kutu kebul menghasilkan
embun madu yang merupakan medium tumbuh cendawan jelaga,
sehingga tanaman sering tampak
berwarna hitam. Kutu kebul merupakan serangga penular penyakit
Cowpea Mild Mottle Virus (CMMV) pada
kedelai dan kacang-kacangan lain. Hama ini dapat menyerang tanaman dari famili
Compositae, Cucurbitaceae, Cruciferae, Solanaceae dan Leguminoceae.
Pengendalian
- Tanam serempak
- Pemantauan secara rutin, apabila
populasi tinggi semprot dengan insektisida.
Sumber:
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERTANIAN
KEMENTRIAN PERTANIAN 2013
No comments:
Post a Comment