Saturday, April 9, 2022

MENEKAN KEHILANGAN HASIL PANEN PADI (BAG III)

MENEKAN KEHILANGAN HASIL

Lanjutan BAG II


B.  Teknologi Untuk Menekan Kehilangan Hasil Pasca Panen Padi
1. Strategi untuk Menekan Kehilangan Hasil Padi
Usaha untuk menekan kehilangan hasil pascapanen padi yang baik dapat dilakukan  dengan pendekatan sistem mutu.  Penerpan sistem mutu  yakni menggunakan pendekatran proses yang terkontrol, sehingga mampu telusur bila ada kesalahan dalam proses.  Oleh karena itu perlu dokumen mutu dari setiap tahap proses dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari teknologi tersebut.  Faktor yang mempengaruhi kehilangan hasil padi dipengaruhi oleh kondisi pra dan pasca panen.  Tahapan pasca panen padi meliputi panen, pengumpulan, perontokan, pengeringan, penggilingan dan penyimpanan.  Oleh karena itu perlu di buat SOP teknik Budidaya Padi yang baik / Good Agriculture Practices (GAP),  Teknik Penanganan Gabah Basah / Good handling Practices (GHP) dan Teknik Penggilingan Padi Yang Baik (GMP).  Dengan penerapan sistem mutu diharapkan menjadi model penanganan pasca panen yang baik untuk menekan kehilangan hasil padi.

2. Paket Teknologi Pasca Panen Padi
Dalam merakit paket teknologi pasca panben padi untuk menekan kehilangan hasil bertdasarkan kondisi penerapan pasca panen di lokasi kegiatan dan pemilihan komponen – komponen teknologi yang terrsedia dan dirangkum menjadi Pewtunjuk Operasional di lapang ( Standar Operasional Prosedur / SOP) pada setiap tahap pasca panen
Secara umum penerapan SOP pemanenan di lokasi lahan irigasi dan lahan tadah hujan berbeda, namun untuk SOP pengeringan dan penggilingan padi dapat dirterapkan untuk kedua lokasi tersebut

 a. Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Pemanenan Padi
  Proses pemanenan Padi
A.  TAHAP PANEN
1.    Penentuan sistem panen
Panen dan perontokan dilakukan oleh kelompok pemanen / kelompok tebasan dengan anggota 5 – 7 orang

2. Penentuan saat panen
Panen ditentukan berdasarkan kenampakan malai padi di lahan sawah 90 % berwarna kuning.  Pemanenan dilakukan pada kondisi lahan kering antara pukul 08.00 – 15.00

3. Pemotongan Padi
Cara panen dilakukan dengan cara potong bawah (5 – 10 cm di atas permukaan tanah) menggunakan sabit

4. Pengumpulan padi
Padi yang telah di potongf dikumpulkan atau digunduk dengan menggunakan alas plastik 1m x 1 m.  Penundaan perontokan dalam bentuk gundukan tidak boleh lebih dari 1 malam

5. Pengangkutan padi
Gundukan padi dibungkus alasnya diangkut ke lokasi perontokan. Gundukan dipindahkan ke alas alas perontokan dari bahan plastik / terpal berukuran 6 m x 6 m

6. Penundaan perontokan
Sebaiknya langsung dilakukan perontokan, namun bila dilakukan penundaan perontokan dalam bentuk gundukan, tidak boleh lebih dari 1 hari.  Gundukan padi di beri als terpal dan ukuran tinggi gundukan maksimum 1 meter.

B.TAHAP PERONTOKAN
1. Persiapan alat perontok padi
  Perontokan dilakukan di atas alas berukuran 6 m x 6 m dan dilengkapi dengan tirai
  Perontokan menggunakan pedal thresher atau mesin perontok dioperasikan 2 orang dan dilengkapi tirai

2.    Perontokan padi
Perontokan menggunakan pedal thresher yang dioperasikan 2 orang. Dengan cara mengumpan 1 genggam padi ( maks 1 kg) pada thresher yang berputar.  Pengumpanan dilakukan dengan memegang pangkal batang jerami, dengan 4 – 5 kali balikan sampai bersih dengan kayuhan normal untuk menghasilkan putaran optimal (50-100 rpm)

3. Pembersihan gabah kering panen
Jerami sisa gebotan di periksa sebelum dibuang dan diambil sisa gabahnya yang masih menempel pada malai

   4. Pengemasan gabah kering panen
Gabah hasil perontokan dimasukan kedalam karung yang utuh dan diikat atau dijahit dengan jarum karung

1.                       Pengangkutan gabah kering panen
Gabah siap diangkut ke rumah petani dengan menggunakan speda atau mobil.  Penjemuran gabah harus dilakukan segera atau satu hari setelah perontokan


Diagram Alir Proses Pemanenan Padi

Padi
 

Penentuan sistem panen

Penentuan saat panen

Pemotongan padi

Pengumpulan padi

Persiapan alat perontok padi

Perontokan padi

Pembersihan gabah kering panen

Pembersihan gabah kering panen
 

Pengkutan gabah kering panen
Gabah kering panen







b. Standar Operasional Prosedur (SOP) Teknik Penjemuran Padi
Proses Penjemuran Padi
1. Persiapan pelalatan jemur
Alas penjemur
Alas penjemuran terpal plastik, luas 6 m x 6 m untruk kapasitas penjemuran 450 kg
Lantai jemur
Penjemuran gabah dilakukan diatas lantai semen dengan permukaan datar atau bergelombang

2 .Pengangkutan bahan baku gabah (GKP)
Gabah kering panen di kemas dalam karung plastik utuh yang diikat
GKP diangkut kerumah petani dan siap di keringkan
Penyimpanan GKP maksimum satu malam dalam karung

3. Penjemuran gabah
Penjemuran dengan alas semen dengan permukaan bergelombang
Tebal penjemuran 3 cm
Perataan ketebalan jemuran menggunakan garuk
Pembalikan dilakukan setiap dua jam sekali dan dibersihkan kotorannya
Lama penjemuran dua hari, sampai kadar air 14 %
Gabah kering giling diistirahatkan selama 1 malam (tempering time).  Kemudian gabah dapat langsung digiling atau dikemas dalam karung plastik yang diikat serta disimpan ditempat kering sampai maksimum 4 bulan dengan alas balok kayu

4. Pengumpulan dan pengemasan gabah kering giling
Gabah kering giling dikumpulkan, diistirahatkan selama 1 malam ( tempering time)
Gabah dapat langsung digiling atau dikems dalam karung plastik yang utuh dan diikat
Gabah disimpan ditempat kering sampai maksimum 4 bulan dengan alkas balok kayu ( pallet)


Diagram Alir Proses penjemuran Padi / Gabah

Gabah kering panen

Persiapan peralatan jemur

Pengangkutan bahan baku

Penjemuran gabah

Pengumpulan gabah

Pengangkutan gabah

Penyimpanan

No comments:

Post a Comment